Selasa, 24 Juli 2012

Rumah Reyot Nenek dan Istana Raja


      Diceritakan dikalangan Bani Israil terdapat seorang wanita tua yang bertempat tinggal di samping istana seorang raja. Rumah wanita tua tersebut sangat sederhana dan sudah sangat reyot. Bahkan kebanyakan orang dan sang raja menilai bahwasannya rumah wanita tersebut telah mencemari keindahan istana raja yang ada di sampingnya.
       Oleh karena itu, berkali-kali raja menawarkan kepada wanita tua tersebut untuk menjual rumah kepadanya, ditambah lagi nanti dia akan dibangunkan rumah di daerah lain yang lebih bagus dari rumahreyotnya tersebut. Tetapi wanita tua tersebut bersikukuh enggan untuk menjual rumah kesayangannya tersebut.
      Suatu hari wanita tua tersebut bepergian ke suatu daerah yang cukup jauh untuk suatu keperluan. Karena sudah lanjut usia dan tidak ada yang mengantarkannya, maka dibutuhkan waktu berhari-hari dari mulai wanita tua tersebut berangkat dan sampai kembali ke rumahnya.
      Mendengar si wanita tua yang merupakan tetangganya pergi, sang raja memerintahkan kepada pasukannya untuk merobohkan rumah wanita tua yang ia anggap telah mencemari keindahan istananya tersebut.
      Setelah si wanita tua pulang dari bepergiannya, ia mendapati rumahnya sudah hancur rata dengan tanah. Sambil menangis sedih wanita tersebut bertanya kepada tetangganya; “Siapakah yang dengan tega menghancurkan rumahku ini?”
      Mendengar pertanyaan si wanita tua, salah seorang tetangganya menjawab; “Yang menghancurkan rumahmu adalah raja yang rumahnya di samping rumahmu”.
       Mendengar jawaban dari tetangganya, wanita tua tersebut langsung menengadahkan wajahnya ke langit lalu berkata; “Wahai Tuhanku dan Sesembahanku…. Aku telah pergi dari rumahku dan Engkau adalah Dzat Yang Maha Hadir, bagi orang yang lemah Engkau adalah Dzat Yang Menolong, dan bagi orang yang teraniaya Engkau adalah Dzat Yang Memberikan Bantuan”. Setelah berdoa seperti itu, wanita tua tersebut segera duduk di tempat bekas bangunan rumahnya.
      Tidak begitu lama, sang raja yang telah menghancurkan rumah wanita tua tersebut keluar dari istananya. Ketika ia melihat wanita tua duduk di tempat bekas ruamhnya, dengan sedikit mengejek sang raja berkata kepada wanita tua tersebut; “Wahai nenek tua.. apa yang engkau tunggu disitu?”
      Mendengar pertanyaan sang raja, wanita tua tersebut berkata; “Aku menunggu robohnya istanamu”.
      Mendengar perkataan si wanita tua, sang raja dan para pengawalnya tertawa terpingkal-pingkal. Dan ketika malam sudah agak larut, tiba-tiba terjadi gempa besar yang akhirnya merobohkan istana sang raja dan menenggelamkan sang raja ke dalam tanah.
      Setelah gempa usai, orang-orang melihat ada salah satu sisi bangunan yang tidak roboh dan ternyata di sisi bangunan yang tidak roboh tersebut tertulis beberapa bait syair yang berbunyi;

   Apakah kamu telah menertawakan dan meremehkan doa? Tahukah kamu apa yang diperbuat doa?

   Anak panah yang dilemparkan pada waktu malam tidak akan pernah meleset, tetapi setiap anak panah butuh waktu (untuk sampai pada sasaran), dan bagi setiap waktu pasti aka nada batasnya.

   Tuhan telah berkehendak seperti apa yang telah kamu lihat. Maka, tidak ada raja yang abadi bagimu.


dikutip dari buku "Lakukan 5 Hal, Setelah itu Lakukan Dosa Sesukamu"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar