Sabtu, 05 Oktober 2013

Raja dan Empat Orang Istri

     Dahulu kala, ada seorang raja yang memiliki 4 orang istri yang ksemuanya ditempatkan oleh raja tersebut di dalam istana bersamanya.
     Kecintaan sang raja kepada istrinya yang keempat sangat besar sekali, ia sangat tergila-gila padanya. Apapun yang diinginkan oleh istri yanag keempat pasti akan diusahakan dan dipenuhi oleh sang raja.
     Kecintaan sang raja pada istri yang ketiga sama dengan kecintaannya pada istrinya yang keempat, hanya saja sang raja selalu dihinggapi rasa khawatir jika saja istrinya yang ketiga direbut oleh orang lain.
      Istri sang raja yang kedua adalah seorang wanita yang selalu ada jika sang raja dalam kesulitan, selalu mendengarkan apa yang diinginkan raja, dan selalu hadir jika sang raja sedang sedih. 
      Dan istri sang raja yang pertama adalah seorang wanita yang selalu disia-siakannya, hak-haknya pun jarang dipenuhi. Sangat kurang sekali perhatian sang raja kepadanya, dan tidak jarang sang raja menolak dengan tegas permintaan istri pertamanya tersebut. Walaupun  sebenarnya, kecintaan istri pertama sang rajalah yang paling besar kepadanya, dibandingkan dengan istri-istri raja yang lain.
       Karena kelelahan sebab kesibukannya yang banyak untuk menjaga dan mengurusi kerajaannya yang cukup besar, tiba-tiba sang raja jatuh sakit yang semakin parah dari hari kehari dan raja berpikir akan segera meninggal. Sang raja berpikir lalu berkata :
  "Saat ini saya memiliki 4 orang istri dan saya tidak mau jika nanti saya mati, saya kesepian dalam kubur seorang diri".
        Terdorong kegelisahan akan bayangan kesepian seorang diri dalam kubur, sang raja mendatangi istrinya yang keempat lalu berkata ; "Aku mencintaimu melebihi kecintaanku kepada istri-istrku yang lain, setiap kamu meminta sesuatu apapun pasti aku akan turuti, maukah kamu nanti menemaniku di dalam kubur jika aku mati?" 
        Mendengar perkataan sang raja, istri keempatnya tersebut berkata ; "Mustahil sekali permintaanmu tersebut wahai raja!" 
        Setelah berkata demikian, istri keempat raja tersebut segera berlalu meninggalkan sang raja seorang diri sembari menunjukkan sikap acuh dan sangat tidak mengenakkan sekali.
        Lalu raja mendatangi istrinya yang ketiga dan berkata ; "Aku mencintaimu sepanjang hidupku, maukah kamu menemaniku di dalam kubur jika aku mati kelak?"
        Mendengar perkataan sang raja tersebut, istri ketiga berkata ; "Apa kamu pikir hidup ini tidak menyenangkan, sehingga aku mau menemanimu di dalam kubur? jika kamu mati kelak, aku akan menikah lagi dengan lelaki lain yang lebih baik darimu."
        Lalu raja mendatangi istrinya yang kedua dan berkata kepadanya ; "Aku selalu ada untukmu baik dalam  keadaan susah ataupun senang, bahkan terkadang aku tertimpa kesusahan demi menyenangkan kamu, maukah kamu menemaniku di dalam kubur kelak jika aku mati?"
        Mendengar perkataan sang raja, istri keduanya tersebut menjawab ; "Mohon maaf sekali wahai suamiku, kali ini aku tidak dapat memenuhi permintaanmu, paling banyak yang bisa aku lakukan jika kamu mati kelak adalah mengantarkanmu sampai ke kubur."
        Mendengar jawaban penolakan dari ketiga istrinya atas permintaannya tersebut, sang raja sangat sedih dan susah sekali. Ketika sang raja masih larut dalam kesedihannya, tiba-tiba ia mendengar suara dari jarak yang cukup jauh berkata ; "Aku akan menemanimu di dalam kuburmu, aku akan selalu menyertaimu kemanapun engkau pergi."
        Mendengar perkataan yang cukup menggembirakan tersebut, sang raja segera menoleh, dan ternyata yang berkata demikian adalah istrinya yang pertama. Istri raja yang sangat setia tersebut terlihat sangat kurus, lemah dan sakit akibat sering dibiarkan dan tidak diperhatikan oleh suaminya. Tersadar akan kesalahannya, sang raja sangat menyesal sekali atas buruknya pergaulan yang ia lakukan kepada istri pertamanya tersebut sepanjang hidupnya. 
         Terlihat sangat menyesal sekali, dengan nada sendu sang raja berkata ; "Seharusnya, enagkaulah yang mestinya lebih aku perhatikan daripada istri-istriku yang lain. Seandainya waktu bisa kembali, aku pasti akan memberikan perhatian yang lebih besar untukmu daripada yang lain."
         Ini adalah kisah yang mengajarkan kepada kita bagaimana seharusnya kita menjalani hidup. Pada hakekatnya, masing-masing dari kita adalah raja yang mempunyai 4 orang istri.
         Istri keempat kita adalah jasad kita. Bagaimanapun baiknya kita memperhatikan kebutuhan jasad kita, memenuhi keinginan-keinginannya pada akhirnya kita akan meninggalkannya sesaat setelah kematian kita.
         Istri ketiga adalah harta benda yang kita miliki. Ketika kita mati kelak, kita pasti akan meninggalkan semuanya, semahal atau sebagus apapun itu. Segera setelah kematian kita, harta benda yang kita miliki akan berpindah tangan menjadi milik orang lain.
         Istri kedua kita adalah saudara-saudara dan teman-teman kita. Bagaimanapun sibuknya, kita mengurus dan memperhatikan mereka, paling banyak mereka hanya akan mengantarkan kita sampai kubur saja ketika kita mati.
         Dan istri pertama kita adalah amal kesalehan kita. Kita sering terlupakan untuk mengurus dan memperhatikan amal kesalehan kita. Itu semua disebabkan karena kita sangat tersibukkan dengan perhatian kita terhadap jasad kita, harta benda kita ataupunn saudara dan teman-teman kita. Padahal kalau kita mau merenung dan menyadari, hanya amal-amal kesalehan kitalah yang kelak akan menjadi teman dan penghibur kita di dalam kubur ketika kita sudah mati.



"(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata : 'ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia). agar aku berbuat amal yang soleh terhadap yang telah aku tinggalkan.' Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan." (QS. Al-Mu'minun:99-100)

Dikutip dari baku "Lakukanlah 5 Hal, Setelah itu Silakan Berbuat Dosa Sesukamu".

Jumat, 21 September 2012

Kenapa Do'aku Belum Dikabulkan?


Suatu ketika, Syaikh Ibrahim bin Adham rahimahullah berjalan-jalan disalah satu pasar yang terdapat di kota Basrah. Melihat ada ulama besar yang berada disana, orang-orang yang berada di pasar segera mendatangi dan mengerumuni beliau. Setelah banyak orang yang duduk didekat beliau, salah seorang dari mereka berkata, “Wahai Abu Ishak bukankah Allah Ta’ala telah berfirman di dalam Al-Qur’an :
            “Berdo’alah kamu semua kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan.”
        “Dan kami telah ekian lama berdo’a, tetapi kenapa kok belum dikabulkan juga?”
            Mendapatkan pertanyaan seperti itu, Syaikh Ibrahim bin Adham rahimahullah mnjawab, “Wahai penduduk Basrah, hati kalian telah mati dalam sepuluh hal, bagaimana mungkin do’a kalian akan dikabulkan?”
            “Yang pertama; kalian telah mengetahui Allah Ta’ala, tetapi kalian tidak mau memenuhi hak-hak-Nya.”
            “Yang kedua; kalian telah membaca Al-Qur’an, tetapi kalian tidaka mau mengamalkannya.”
            “Yang ketiga; kalian mengaku memusuhi syaitan, tetapi kalian malah mentaati dan menjadikannya sebagai teman.”
            “Yang keempat; kalian mengaku sebagai umat Nabi besar Muhammad saw., tetapi kalian tidak mau mengamalkan sunah-sunahnya.”
            “Yang kelima; kalian ingin masuk surge, tetapi kalian tidak mau beramal untuk menuju kesana.”
            “Yang keenam; kalian mengharapkan agar selamat dari neraka, tetapi kalian malah menceburkan diri ke dalamnya.”
            “Yang ketujuh; kalian mengatakan bahwa kematian adalah sesuatu yang pasti, tetapi kalian tidak mau bersiap-siap menyambut kedatangannya.”
            “Yang kedelapan; kalian sering tersibukkan dengan aib-aib saudara kalian, tetapi kalian malah melupakan aib-aib kalian sendiri. ”
            “Yang kesembilan; kalian telah memakan nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan kalian, tetapi kalian tidak mau bersyukur kepada-Nya.”
            “Dan yang kesepuluh; kalian selalu menguburkan orang-orang yang telah mati diantara kalian, tetapi kalian tidak pernah mengambil pelajaran darinya.”

“Do’a adalah senjata orang-orang mukmin, tiang agama, dan cahaya langit dan bumi.” (H.R. Ath-Thabrani)

Dikutip dari buku “Lakukanlah 5 Hal, Setelah itu Lakukan Dosa Sesukamu”.

Dan Batupun Menjadi Saksi


Diceritakan bahwasannya syaikh Ibrahim bin al-Wasithi suatu hari beliau beraa di padang Arafah, pada kedua tangannya beliau memegang tujuh buah batu. Dengan memegang batu-batu tersebut, beliau berkata : “Saksikanlah kesaksianku wahai batu bahwasannya aku telah berkata tiada Tuhan selain Allah, dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan Allah.”
          Setelah beliau berkata seperti itu, beliau lalu segera beranjak tidur lalu mengalami sebuah mimpi. Di ddalam mimpinya tersebut beliau merasakan bahwasannya kiamat sudah datang dan beliau sedang berada di padang Mahsyar. Beliau melihat dirinya sedang dirantai lalu akan segera digiring menuju neraka. Para malaikat segera menyeret beliau menuju pintu neraka, dan ternyata pintu neraka yang beliau akan dimasukkan di dalamnya telah tertutupi oleh sebuah batu besar yang beliau tahu bahwasannya batu tersebut adalah batu yang dahulu pernah beliau minta kesaksian atas pembacaan syahadat yang beliau lakukan.
          Melihat ada batu besar yang menghalangi pintu neraka, para malaikat segera menyeret beliau menuju pintu neraka yang lain. Dan lagi-lagi, pintu tersebut telah tertutup oleh sebuah batu besar dan begitu seterusnya sampai tujuh pintu neraka. Melihat ada batu yang telah menutupi pintu-pintu neraka, para malaikat azab segera berkumpul untuk menggeser batu-batu tersebut. Walaupun seluruh para malaikat azab telah bersusah payah mencoba untuk menggeser batu-batu tersebut, namun batu-batu tersebut tidak mau bergeser dari tempatnya.
          Setelah para malaikat merasa letih karena telah bersusah payah menggeser batu namun tidak berhasil, tiba-tiba batu-batu tersebut berbicara : “Saya bersaksi, bahwa orang itu telah bersaksi bahwasannya tiada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah.”
          Karena bingung dengan kejadian tersebut, akhirnya para malaikat membawa beliau menuju ke Arsy, lalu Allah Ta’ala berfirman : “Engkau telah bersaksi yang disaksikan oleh batu-batu dan mereka tidak menyia-nyiakan kkesaksianmu, maka bagaimana Aku akan menyia-nyiakan kesaksianmu, sedangkan Aku menyaksikan kesaksianmu. Wahai para malaikat, masukkanlah ia ke dalam surga.”

Dikutip dari buku “Lakukanlah 5 Hal, Setelah itu Lakukan Dosa Sesukamu”.


Selasa, 24 Juli 2012

Mungkin Ini Yang Terbaik


     Dahulu kala, di suatu kerajaan hiduplah seorang menteri yang bijaksana, menteri tersebut menjadi orang terdekat raja yang selalu menjadi pendampingnya disetiap kesempatan.  Setiap raja tertimpa permasalahan, menteri tersebut selalu berucap kepada raja;  “Mungkin ini adalah yang terbaik”.
     Pada suatu kesempatan, karena suatu kecelakaan salah satu jari tangan raja terputus kemudian menteri tersebut kembali berucap; “Mungkin ini adalah yang terbaik”, seketika itu sang raja marah besar, kemudian raja berkata; “Apa yang kau maksud yang terbaik itu?!!”, dengan perasaan jengkel (karena merasa dilecehkan), raja memerintahkan pasukannya untuk memenjarakan menteri tersebut. Dengan tenang menteri tersebut kembali berucap; “Mungkin ini yang terbaik”. Dan dikurunglah menteri tersebut dalam penjara dalam waktu yang cukup lama.
      Pada suatu hari ketika raja pergi untuk berburu, karena saking semangatnya untuk mengejar hewan buruannya, raja memacu kencang tunggangannya sehingga para pengawalnya tertinggal jauh olehnya, sehingga sampailah raja tersebut seorang diri jauh dari para pengawalnya pada suatu tempat yang terdapat sekelompok orang-orang yang menyembah berhala. Karena raja tersebut tinggal seorang diri, ditawannlah beliau oleh para penyembah berhala tersebut yang nantinya akan dijadikan sebagai tumbal persembahan kepada berhala yang mereka sembah.
      Tetapi setelah para penyembah berhala itu tau bahwa tawanannya tersebut memiliki cacat yaitu terpotong salah satu jarinya, serta merta mereka melepaskan raja tersebut dan meninggalkannya karena dianggap cacat dan tidak pantas untuk persembahan.
      Dengan perasaan gembira luar biasa karena selamat dan tidak jadi dijadikan tumbal persembahan, raja tersebut memacu tunggangannya dengan sekencang mungkin untuk kembali ke kerajaannya. Setelah sampai di kerajaannya, hal pertama kali yang dilakukan oleh raja adalah memerintahkan pengawalnya untuk membebaskan sang menteri dari dalam penjara dan kemudian diantarkan menuju hadapan raja.
      Setelah menteri tersebut sampai di hadapan raja, dengan sepenuh hati sang raja memohon maaf kepada menteri atas perbuatannya yang telah memenjarakan menteri tersebut dengan sewenang-wenang. Setelah meminta maaf, kemudian sang raja berkata; “Sekarang aku baru mengerti dan merasakan atas hikmah kebaikan dari terpotongnya salah satu jariku, seperti yang kau katakana dulu.. Alhamdulillah”.
      Kemudian raja melanjutkan; “Yang masih menjadi pertanyaanku sekarang, apa maksud kebaikan yang kau katakan ketika aku perintahkan pengawalku untuk memenjarakanmu dulu?”
      Dengan tenang menteri tersebut menjawab; “Jika saja paduka tidak memenjarakanku waktu itu, mungkin saat ini saya tidak bisa lagi berdiri di hadapan paduka, karena mungkin saya sudah mati dijadikan tumbal persembahan untuk menggantikan paduka. Hal itu disebabkan karena saya tidak mempunyai cacat fisik dan yang seperti paduka ketahui, dulu saya menyertai paduka kemanapun paduka pergi”.
      “Oleh karena itu paduka….marilah kita selalu berprasangka baik kepada Allah Ta’ala, bahwa apapun yang ditakdirkan-Nya kepada kita semua pasti mengandung kebaikan yang mungkin tidak bisa kita pahami”.

“Allah Ta’ala berfirman;  ‘Ssesungguhnya Aku sesuai dengan apa yang dipersangkakan hamba-Ku kepada-Ku’.”  (HR. Muslim)

Dikutip dari buku “Lakukanlah 5 Hal, Setelah itu Lakukan Dosa Sesukamu”.

Rumah Reyot Nenek dan Istana Raja


      Diceritakan dikalangan Bani Israil terdapat seorang wanita tua yang bertempat tinggal di samping istana seorang raja. Rumah wanita tua tersebut sangat sederhana dan sudah sangat reyot. Bahkan kebanyakan orang dan sang raja menilai bahwasannya rumah wanita tersebut telah mencemari keindahan istana raja yang ada di sampingnya.
       Oleh karena itu, berkali-kali raja menawarkan kepada wanita tua tersebut untuk menjual rumah kepadanya, ditambah lagi nanti dia akan dibangunkan rumah di daerah lain yang lebih bagus dari rumahreyotnya tersebut. Tetapi wanita tua tersebut bersikukuh enggan untuk menjual rumah kesayangannya tersebut.
      Suatu hari wanita tua tersebut bepergian ke suatu daerah yang cukup jauh untuk suatu keperluan. Karena sudah lanjut usia dan tidak ada yang mengantarkannya, maka dibutuhkan waktu berhari-hari dari mulai wanita tua tersebut berangkat dan sampai kembali ke rumahnya.
      Mendengar si wanita tua yang merupakan tetangganya pergi, sang raja memerintahkan kepada pasukannya untuk merobohkan rumah wanita tua yang ia anggap telah mencemari keindahan istananya tersebut.
      Setelah si wanita tua pulang dari bepergiannya, ia mendapati rumahnya sudah hancur rata dengan tanah. Sambil menangis sedih wanita tersebut bertanya kepada tetangganya; “Siapakah yang dengan tega menghancurkan rumahku ini?”
      Mendengar pertanyaan si wanita tua, salah seorang tetangganya menjawab; “Yang menghancurkan rumahmu adalah raja yang rumahnya di samping rumahmu”.
       Mendengar jawaban dari tetangganya, wanita tua tersebut langsung menengadahkan wajahnya ke langit lalu berkata; “Wahai Tuhanku dan Sesembahanku…. Aku telah pergi dari rumahku dan Engkau adalah Dzat Yang Maha Hadir, bagi orang yang lemah Engkau adalah Dzat Yang Menolong, dan bagi orang yang teraniaya Engkau adalah Dzat Yang Memberikan Bantuan”. Setelah berdoa seperti itu, wanita tua tersebut segera duduk di tempat bekas bangunan rumahnya.
      Tidak begitu lama, sang raja yang telah menghancurkan rumah wanita tua tersebut keluar dari istananya. Ketika ia melihat wanita tua duduk di tempat bekas ruamhnya, dengan sedikit mengejek sang raja berkata kepada wanita tua tersebut; “Wahai nenek tua.. apa yang engkau tunggu disitu?”
      Mendengar pertanyaan sang raja, wanita tua tersebut berkata; “Aku menunggu robohnya istanamu”.
      Mendengar perkataan si wanita tua, sang raja dan para pengawalnya tertawa terpingkal-pingkal. Dan ketika malam sudah agak larut, tiba-tiba terjadi gempa besar yang akhirnya merobohkan istana sang raja dan menenggelamkan sang raja ke dalam tanah.
      Setelah gempa usai, orang-orang melihat ada salah satu sisi bangunan yang tidak roboh dan ternyata di sisi bangunan yang tidak roboh tersebut tertulis beberapa bait syair yang berbunyi;

   Apakah kamu telah menertawakan dan meremehkan doa? Tahukah kamu apa yang diperbuat doa?

   Anak panah yang dilemparkan pada waktu malam tidak akan pernah meleset, tetapi setiap anak panah butuh waktu (untuk sampai pada sasaran), dan bagi setiap waktu pasti aka nada batasnya.

   Tuhan telah berkehendak seperti apa yang telah kamu lihat. Maka, tidak ada raja yang abadi bagimu.


dikutip dari buku "Lakukan 5 Hal, Setelah itu Lakukan Dosa Sesukamu"

Senin, 23 Juli 2012

Lakukanlah 5 Hal, Setelah itu Silahkan Lakukan Dosa Sesukamu

     Pada suatu hari datanglah seorang laki-laki menemui Imam Ali bin Husain radliallahu'anh, laki-laki tersebut berkata kepada imam Husain; "Aku adalah seorang laki-laki yang selalu berbuat dosa, aku sangat tidak kuat untuk tidak melakukannya, oleh karena itu berilah aku nasihat atas keadaanku ini".

     Mendengar perkataan laki-laki tersebut, imam Husain menjawab; "Lakukanlah 5 hal berikut ini, setelah itu silahkan lakukan dosa sesukamu".

    "Yang pertama; jangan sekali-kali kamu memakan rezeki dari Allah, setelah itu lakukan dosa sesukamu."
    "Yang kedua; keluarlah kamu dari wilayah kekuasaan Allah, setelah itu lakukan dosa sesukamu"
    "Yang ketiga; carilah tempat dimana Allah tidak dapat melihatmu, setelah itu lakukan dosa sesukamu"
   "Yang keempat; jika datang malaikat pencabut nyawa kepadamu, jauhkanlah dirimu darinya, setelah itu lakukan dosa sesukamu"
   "Dan yang kelima; jika nanti malaikat azab memasukkanmu ke dalam neraka, janganlah engkau mau dimasukkan kedalamnya, setelah itu lakukan dosa sesukamu"

"Negeri akhirat itu, kami  jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertaqwa." (QS.Al-Qashash:83)



dikutip dari buku "Lakukanlah 5 Hal, Setelah Itu Silahkan Berbuat Dosa Sesukamu"

Rabu, 04 April 2012

SalingSapa.com : Salingsapa ala si Cilik Yahya



    Akhi wa Ukhti tau kan situs jejaring sosial yang namanya http://salingsapa.com/ ? Kalau kalian para IKRAMlicious reader belum tau, setelah baca ini silahkan dibuka yah situsnya.. Bagus banget deh, banyak manfaatnya lagi :)

  
Dan kalian tau ngga, kalo ternyata pengembangnya itu seorang anak yang sekarang duduk di kelas 2 SMP Alam Bandung loh.. Subhanallah!!

Nama lengkapnya Muhammad Yahya Harlan, putra dari  Bapak Yan Harlan ini memang sangat menyukai komputer sejak umurnya 2 tahun, dia juga suka dengan robot.

Salingsapa.com adalah situs yang dibuat atas dasar kewajiban Islam untuk bersilaturrahmi. Banyak silaturrahmi banyak rezeki dan SalingSapa bertujuan untuk membantu mempermudah itu. Di dalam situs tersebut terdapat banyak konten Islami loh seperti Al-Qur'an yang bisa mengajarkan kita untuk membaca Al-Qur'an dengan benar, fitur Khazanah yang berisi tentang dakwah Islami, dan fitur radiosalingsapa yaitu radio yang berisikan siaran Islami.

Situs tersebut kini sudah dapat diakses di 104 negara di dunia, seperti Amerika Serikat, Belanda, Norwegia dan Malaysia dengan hit 2.300.000an dan mungkin sekarang sudah lebih dari itu. 

Situs tersebut pertama kali dirilis pada 1 Muharram 1431 H atau pada 7 Desember 2010. Salingsapa.com tersebut akan terus dikembangkan sehingga bisa menjadi situs silaturrahmi yang menarik dan para pengakses SalingSapa mendapat manfaat yang banyak dari sisi pencerahan spiritual, mengkaji ilmu agama, dan bertukar pikiran dengan para sahabat.




Yahya, nama panggilan akrabnya.. Awalnya dia membuat SalingSapa tersebut hanya sekedar iseng-iseng belaka. 

Berawal dari dia selesai mengikuti Training Web Programming di Comlabs ITB dan kemudian dia membuat sebuah sosial media untuk lingkungan keluarganya saja, sosial media tersebut diberi nama "rezzibook" tetapi Ayahnya menantang Yahya agar membuat sosial media tersebut lebih bagus lagi,lebih bermanfaat dan punya nilai ibadah. 

Maka dari itu akhirnya Yahya menambahkan fitur-fitur Islami seperti Qur'an digital, radio online, streaming ceramah ulama, dan tausyiah on-demand. Dan Subhanallah! ternyata akibat ulah keisengannya, ia mampu menghasilkan suatu mahakarya yang akhirnya mendapatkan respon luar biasa dari masyarakat pecinta jejaring sosial.

Yahya mempelajari komputer secara autodidak, tanpa arahan khusus dari orangtuanya. Orangtuanya pernah mencoba memasukkannya  ke kursus komputer anak-anak, tapi Yahya sama sekali tidak tertarik. 

Yahya baru mau serius belajar tentang komputer saat turut pelatihan di Comlabs ITB di kelas 5 SD. Saat itu teman-teman satu pelatihannya kebanyakan mahasiswa.

Yahya yang berusia 12 tahun itu ternyata membutuhkan perjuangan keras dalam membuat situs jejaring sosial salingsapa.com dengan konsep Islam tersebut. 

Siswa kelas 2 SMP Alam Bandung ini, dalam pembuatan situs salingsapa.com dilakukan sejak pulang sekolah pukul 17.00 WIB dilanjutkan dengan membuat software salingsapa.com di kampus ITB hingga pukul 21.00 WIB.

Tabiat kerasnya itu berbuah manis, kini salingsapa.com mendapat banyak respon positif dan sudah banyak diakses orang-orang di berbagai belahan dunia. Tujuannya mulia sekali, karena menyiarkan dakwah tidak hanya melalui kontak face to face melainkan juga mampu melalui dunia maya dan jejaring sosial yang kini banyak diminati masyarakat.

Nah.. IKRAMlicious reader, hal itu sebagai salah satu bukti kan? bahwa jejaring sosial tidak hanya mengarah pada tujuan pertemanan atau hanya berfungsi sebagai media selingan untuk mengisi waktu  luang, melainkan jejaring sosial juga dapat digunakan sebagai media dakwah umat Islam. 

Itu membuktikan pula, bahwa cendikiawan muslim muda saat ini semakin banyak dan beragam.... 

So, kita juga jangan mau kalah yah buat menjadi pemuda pemudi muslim yang berprestasi.. walaupun bukan di bidang yang sama kaya' si Yahya ;-)

ALLAHUAKBAR!!!!!!!

ALLAHUAKBAR!!!!!!!

ALLAHUAKBAR!!!!!!!