Sabtu, 05 Oktober 2013

Raja dan Empat Orang Istri

     Dahulu kala, ada seorang raja yang memiliki 4 orang istri yang ksemuanya ditempatkan oleh raja tersebut di dalam istana bersamanya.
     Kecintaan sang raja kepada istrinya yang keempat sangat besar sekali, ia sangat tergila-gila padanya. Apapun yang diinginkan oleh istri yanag keempat pasti akan diusahakan dan dipenuhi oleh sang raja.
     Kecintaan sang raja pada istri yang ketiga sama dengan kecintaannya pada istrinya yang keempat, hanya saja sang raja selalu dihinggapi rasa khawatir jika saja istrinya yang ketiga direbut oleh orang lain.
      Istri sang raja yang kedua adalah seorang wanita yang selalu ada jika sang raja dalam kesulitan, selalu mendengarkan apa yang diinginkan raja, dan selalu hadir jika sang raja sedang sedih. 
      Dan istri sang raja yang pertama adalah seorang wanita yang selalu disia-siakannya, hak-haknya pun jarang dipenuhi. Sangat kurang sekali perhatian sang raja kepadanya, dan tidak jarang sang raja menolak dengan tegas permintaan istri pertamanya tersebut. Walaupun  sebenarnya, kecintaan istri pertama sang rajalah yang paling besar kepadanya, dibandingkan dengan istri-istri raja yang lain.
       Karena kelelahan sebab kesibukannya yang banyak untuk menjaga dan mengurusi kerajaannya yang cukup besar, tiba-tiba sang raja jatuh sakit yang semakin parah dari hari kehari dan raja berpikir akan segera meninggal. Sang raja berpikir lalu berkata :
  "Saat ini saya memiliki 4 orang istri dan saya tidak mau jika nanti saya mati, saya kesepian dalam kubur seorang diri".
        Terdorong kegelisahan akan bayangan kesepian seorang diri dalam kubur, sang raja mendatangi istrinya yang keempat lalu berkata ; "Aku mencintaimu melebihi kecintaanku kepada istri-istrku yang lain, setiap kamu meminta sesuatu apapun pasti aku akan turuti, maukah kamu nanti menemaniku di dalam kubur jika aku mati?" 
        Mendengar perkataan sang raja, istri keempatnya tersebut berkata ; "Mustahil sekali permintaanmu tersebut wahai raja!" 
        Setelah berkata demikian, istri keempat raja tersebut segera berlalu meninggalkan sang raja seorang diri sembari menunjukkan sikap acuh dan sangat tidak mengenakkan sekali.
        Lalu raja mendatangi istrinya yang ketiga dan berkata ; "Aku mencintaimu sepanjang hidupku, maukah kamu menemaniku di dalam kubur jika aku mati kelak?"
        Mendengar perkataan sang raja tersebut, istri ketiga berkata ; "Apa kamu pikir hidup ini tidak menyenangkan, sehingga aku mau menemanimu di dalam kubur? jika kamu mati kelak, aku akan menikah lagi dengan lelaki lain yang lebih baik darimu."
        Lalu raja mendatangi istrinya yang kedua dan berkata kepadanya ; "Aku selalu ada untukmu baik dalam  keadaan susah ataupun senang, bahkan terkadang aku tertimpa kesusahan demi menyenangkan kamu, maukah kamu menemaniku di dalam kubur kelak jika aku mati?"
        Mendengar perkataan sang raja, istri keduanya tersebut menjawab ; "Mohon maaf sekali wahai suamiku, kali ini aku tidak dapat memenuhi permintaanmu, paling banyak yang bisa aku lakukan jika kamu mati kelak adalah mengantarkanmu sampai ke kubur."
        Mendengar jawaban penolakan dari ketiga istrinya atas permintaannya tersebut, sang raja sangat sedih dan susah sekali. Ketika sang raja masih larut dalam kesedihannya, tiba-tiba ia mendengar suara dari jarak yang cukup jauh berkata ; "Aku akan menemanimu di dalam kuburmu, aku akan selalu menyertaimu kemanapun engkau pergi."
        Mendengar perkataan yang cukup menggembirakan tersebut, sang raja segera menoleh, dan ternyata yang berkata demikian adalah istrinya yang pertama. Istri raja yang sangat setia tersebut terlihat sangat kurus, lemah dan sakit akibat sering dibiarkan dan tidak diperhatikan oleh suaminya. Tersadar akan kesalahannya, sang raja sangat menyesal sekali atas buruknya pergaulan yang ia lakukan kepada istri pertamanya tersebut sepanjang hidupnya. 
         Terlihat sangat menyesal sekali, dengan nada sendu sang raja berkata ; "Seharusnya, enagkaulah yang mestinya lebih aku perhatikan daripada istri-istriku yang lain. Seandainya waktu bisa kembali, aku pasti akan memberikan perhatian yang lebih besar untukmu daripada yang lain."
         Ini adalah kisah yang mengajarkan kepada kita bagaimana seharusnya kita menjalani hidup. Pada hakekatnya, masing-masing dari kita adalah raja yang mempunyai 4 orang istri.
         Istri keempat kita adalah jasad kita. Bagaimanapun baiknya kita memperhatikan kebutuhan jasad kita, memenuhi keinginan-keinginannya pada akhirnya kita akan meninggalkannya sesaat setelah kematian kita.
         Istri ketiga adalah harta benda yang kita miliki. Ketika kita mati kelak, kita pasti akan meninggalkan semuanya, semahal atau sebagus apapun itu. Segera setelah kematian kita, harta benda yang kita miliki akan berpindah tangan menjadi milik orang lain.
         Istri kedua kita adalah saudara-saudara dan teman-teman kita. Bagaimanapun sibuknya, kita mengurus dan memperhatikan mereka, paling banyak mereka hanya akan mengantarkan kita sampai kubur saja ketika kita mati.
         Dan istri pertama kita adalah amal kesalehan kita. Kita sering terlupakan untuk mengurus dan memperhatikan amal kesalehan kita. Itu semua disebabkan karena kita sangat tersibukkan dengan perhatian kita terhadap jasad kita, harta benda kita ataupunn saudara dan teman-teman kita. Padahal kalau kita mau merenung dan menyadari, hanya amal-amal kesalehan kitalah yang kelak akan menjadi teman dan penghibur kita di dalam kubur ketika kita sudah mati.



"(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata : 'ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia). agar aku berbuat amal yang soleh terhadap yang telah aku tinggalkan.' Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan." (QS. Al-Mu'minun:99-100)

Dikutip dari baku "Lakukanlah 5 Hal, Setelah itu Silakan Berbuat Dosa Sesukamu".